BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bagi kita semua, bila mendengar kata
rasa malas sudah pasti bukanlah hal aneh
lagi untuk didengar. Rasa malas bagi manusia terasa sudah sangat melekat pada
diri masing-masing.
Rasa malas pula yang membut suatu pekerjaan yang
seharusnya selesai tepat waktu namun tidak terselesaikan karena pengaruh rasa
malas itu sendiri, dan karena rasa malas pula yang membuat generasi muda
khususnya di masa remaja menjadi hancur. Sudah banyak alasnya yang diungkapkan
kenpa rasa malas itu bisa timbul. Akan tetapi, hal itu yang tidak menghentikan kami
untuk meneliti lebih dalam lagi masalah ini.
Mungkin hampir semua manusia khususnya para remaja
telah menghiraukan atau menganggap remeh masalah ini, dan mereka kurang tahu
dampak yang akan ditimbulkan oleh rasa malas itu sendiri. apabila semua
generasi muda menjadi malas, apakah yang akan terjadi ?
Dan dalam hal inilah yang terinspirasa bagi kami untuk
mengetahui penyebab-penyebab timbulnya rasa malas dalam belajar khususnya pada
remaja. Karena dimana remaja adalah merupakan suatu generasi penerus bangsa.
Yang seharusnya menjadi seorang remaja yang dapat membawa nama baik bangsa.
Apakah yang mendasari semua timbulnya rasa malas pada remaja ini ? semuanya
akan dibahas dalam karya ilmiah ini.
B. Rumusan Masalah
·
Hal apakah yang
menyebabkan timbulnya rasa malas dalam belajar dikalangan remaja ?
·
Adakah akibat-akibat
dari rasa malas dalam belajar dikalangan remaja remaja?
·
Bagaimana cara
menghadapi rasas malas dalam belajar dikalangan remaja?
C. Tujuan penelitian
·
Untuk mengetahui apakah yang menyebabkan timbulnya rasa malas dalam
belajar dikalangan remaja.
·
Untuk mengetahui akibat-akibat
dari rasa malas dalam belajar dikalangan remaja.
·
Untuk mengetahui bagaimana
menghadapi rasa malas dalam belajar dikalangan remaja.
D. Batasan masalah
Disini penulis akan membahas tentang
rasa malas dalam belajar dikalangan remaja, kenapa bahan topiknya kami ambil
hanya pada remaja ? karena remaja merupakan suatu masa dimana berada diantara masa
anak-anak dan masa dewasa, yang dalam arti pada masa remaja ini di mana seorang remaja masih
belum mampu untuk menguasai fisik maupun
psikisnya dan mereka harus menemukan tempat dalam masyarakat sehingga mereka harus masih belajar di
sekolah Menengah dan Perguruan Tinggi.
Dan yang menjadi batasan masalah bahan
penelitian kami adalah remaja pada Perguruan Tinggi khususnya pada remaja-remaja
(Mahasiswa) Unswagati Cirebon FKIP Matematika Tingkat 1.k.
E. Metode penelitian
Untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan,
penulis mempergunakan beberapa metode, yaitu:
1.
Metode Kualitatif,
Menurut Bogdan dan Tylor ( seperti dikutip Margono, 2005
: 36 ) “Penelitaian kualitatif adalah
penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis dari
orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.”
Dalam metode
kualitatif ini, penulis mengumpulkan data dan informasi menggunakan angket.
Subyeknya adalah Prodi Pendidikan Matematika Universitas Gunung Jati tahun 2011. Untuk keperluan penelitian tidak semua
subyek mengisi angket tetapi dari salah satu kelas di Prodi tersebut.
2. Metode Kuantitatif
Penelitian
Kuantitatif adalah penelitian yang ilmiah yang sistematis terhadap
bagian-bagain dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Tujuan Penelitian
Kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teori-teori dan hipotesis yang
dikaitkan denganfenomena alam.
Dalam metode kuantitatif, penulis mengumpulkan data dan
informasi dari berbagai sumber diantaranya yaitu dari buku-buku, internet dan hasil pengumpulan angket.
F.
Hipotesis
Dalam karya ilmiah ini penulis menyimpulkan
bahwa yang mengakibatkan rasa malas dalam belajar pada remaja, yakni :
·
Karena faktor
lingkungan.
·
Karena pengaruh teman
sebaya.
·
Karena kurangnya rasa
sabar dalam belajar.
·
Faktor fisiologis,
yakni seperti keadaan mental pada diri seseorang.
BAB II
LANDASAN TEORI
A.
Rasa
Malas
1. Pengertian Rasa Malas
“Pengertian rasa
malas secara luas yakni suatu perasaan di mana seseorang akan enggan melakukan sesuatu karena dalam
pikirannya sudah memiliki penilaian negatif atau tidak adanya keinginan untuk
melakukan hal tersebut.”
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi rasa
malas
Berikut ini ciri-ciri sifat orang malas berdasarkan dari sumber yang
kami
dapat dari internet, yakni:
a.
Kurang Berolahraga
b. Kurang
Motivas
c.
Kurang Asupan Nutrisi
d.
Suka Menunda-Nunda Pekerjaan
e.
Berada di lingkungan orang-orang yang malas
f.
Sering begadang tanpa tujuan yang jelas
g.
Suka meremehkan pekerjaan
3. Ciri-ciri sifat orang malas
Di
bawah ini merupakan beberapa ciri orang yang malas ditinjau dari diri sendiri
dan berdasarkan dari sumber yang kami dapat, yakni:
a.
Anda Sendirilah yang sanggup melakukan sesuatu
tetapi Malas untuk mengerjakan nya.
b.
Anda yang diberi Kemudahan untuk melakukan sesuatu
tetapi menganggap nya payah untuk mengerjakan.
c.
Anda yang berpeluang/ada waktu untuk melakukan Sesuatu
tetapi mencari alasan untuk tidak mau mengerjakan nya.
d.
Anda yang sering melakukan sesuatu tetapi
mengatakan tidak biasa mengerjakan nya.
e.
Anda yang diberi kemudahan untuk melakukannya tetapi
mengatakan suntuk untuk melaksanakan nya.
f.
Anda yang bisa melakukan sesuatu tetapi berpura
- pura tidak bisa mengerjakan nya.
g.
Anda tahu cara melakukan sesuatu itu tetapi Anda
malas untuk mengerjakan nya.
h.
Anda yang ditugaskan melakukan sesuatu tetapi menolak
untuk mengerjakan nya dengan berbagai alasan.
i.
Anda biasa melakukan sesuatu tetapi Anda
selalu mengelak untuk mengerjakan nya.
j.
Anda Bisa Melakukan Sesuatu tetapi Anda enggan untuk
mengerjakan nya.
k.
Anda yang paling sedikit berbuat sesuatu tetapi
mengatakan telah sangat banyak melakukan nya.
l.
Anda yang banyak peluang tetapi tidak mau mencoba
untuk melakukan nya.
m.
Anda berusaha melakukan sesuatu tetapi
Anda tidak mau melaksanakan nya.
n.
Anda yang seharusnya melakukan sesuatu tetapi mengelak
untuk mengerjakan nya.
o.
Anda yang paling Ahli dalam melakukan
sesuatu tetapi mengatakan tidak pernah mengerjakan nya.
p.
Anda belum tahu lagi apa berhasil
apa tidak dalam melakukan sesuatu tetapi anda malas melaksanakannya.
Sumber : (http://www.lintas.me/go/angelica-rini.blogspot.com/inilah-16-ciri-orang-malas-di-dunia/1/)
4. Dampak yang ditimbulkan dari rasa malas
Aristoteles pernah berkata kepada muridnya yang bertanya mengenai apa
yang terjadi bila bila sifat malas di pelihara dan tidak bisa dihilangkan dan
kemudian Aristoteles menjawab:
"kalau demikian tidak ada jalan lain bagi si pemalas kelak, kecuali
harus sabar menghadapi kesengsaraan dan kebodohan.”
5. Mencegah rasa malas
a. Miliki Tujuan yang Spesifik Atas Apa yang akan Anda Lakukan
Misalnya, saya malas mengerjakan laporan pekerjaan. Ini
terjadi karena saya tidak punya tujuan yang spesifik mengapa saya harus
mengerjakan laporan. Jika saya punya tujuan, saya tahu bahwa saya ingin dan
harus melakukan pekerjaan ini untuk mencapai tujuan saya.
b. Perjelas Keuntungan Apa yang Akan Anda Dapatkan Dari Melakukan Pekerjaan Ini
Satu alasan mengapa rasa malas muncul adalah karena kita
tahu dengan jelas keuntungan apa yang akan kita dapatkan jika melakukannya.
Banyak orang yang bekerja hanya sekedar, menggugurkan kewajiban. Perasaan
seperti ini membuat kita akhirnya malas. Seperti yang diceritakan Dr.
Anugra Martyanto, mengenai pengalamannya mengatasi rasa malas.
Solusinya adalah ketahui apa keuntungan yang akan anda
dapatkan jika melakukan suatu pekerjaan. Misalnya jika saya rajin bangun pagi
dan berangkat lebih awal ke kantor, ini akan membuat saya lebih mudah
mendapatkan promosi kenaikan jabatan dan gaji.
c. Ubah Pandangan Anda
Tips ini datang dari Al Falaq Arsendatama, melalui
blognya pengembangan diri.com. Ia mengatakan
anda perlu mengubah kata “saya harus” dengan kata “saya ingin“.
Hal ini akan mengubah pandangan anda bahwa anda melakukan pekerjaan yang memang
ingin anda lakukan.
d. Perjelas apa yang harus dilakukan
Umumnya rasa malas terjadi karena kita punya setumpuk hal
yang harus dilakukan. Dan kita tidak tahu harus mulai dari mana. Bagaimana
mengatasinya? Yang perlu anda lakukan hanyalah mengelompokkan list to do anda dalam 3 kategori besar.
Misalnya jika kamar anda berantakan dan anda malas
membereskannya, buatlah daftar berikut:
Pertama : Singkirkan pakaian kotor
Kedua : Rapikan tempat tidur
Ketiga : Bereskan Meja Kerja/Belajar
e. Bergerak!
Sama seperti yang saya katakan sebelumnya, bergerak akan
memberikan rangsangan pada diri anda untuk segera melakukan sesuatu.
Bangkitlah! dan mulailah mengerjakan hal kecil yang bisa anda kerjakan saat ini
juga. Bergerak akan membuat peredaran darah dan pasokan oksigen ke otak akan
lancar.
f. Temukan Pesaing!
Anda pasti tahu, kita terkadang menjadi begitu rajin jika
kita melihat orang lain-entah itu teman atau siapapun- tidak sesuai yang kita
inginkan. Misalnya, di tempat kerja, kita tidak senang melihat teman sekerja
yang kerjanya malas-malasan dan tidak inisiatif. Nah, untuk menunjukkan
ketidak senangan itu, kita menjadi sangat rajin.
g. Marah!
Seperti halnya dalam menemukan pesaing, kita juga cenderung
lebih rajin jika sedang marah. Marah membangkitkan hormon untuk selalu
bergerak. Menurut Mario Teguh, marah adalah kekuatan yang luar biasa jika ia
disalurkan untuk hal-hal positif.
Anda tidak perlu marah sekarang. Yang perlu anda lakukan
adalah memanfaatkan kemarahan anda ketika rasa marah itu datang.
B.
Belajar
1.
Pengertian
belajar.
Menurut
Slameto (2003:2)
“pengertian belajar menurut psikologis adalah
suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi
dengan lingkunganya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.”
“Dan dapat
didefinisikan bahwa, pengertian belajar ialah suatu proses usaha yang
dilakaukan oleh seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil pengalamanya sendiri dalam interaksi dengan lingkunganya.”
2.
Manfaat
Belajar
beberapa
manfaat dari proses belajar ini diantaranya adalah:
a. Manusia
akan selalu mendapatkan pengetahuan baru yang belum belum diketahui
b. Adanya
peningkatan kualitas hidup manusia yang mau selalu belajar. Sebagai contoh,
penemuan teknologi yang banyak digunakan manusia, merupakan salah satu hasil
yang diperoleh dari sebuah proses belajar
c. Hasil
belajar yang dimiliki seseorang, bias digunakan untuk membantu orang lain yang
membutuhkan.
d. Manusia
dapat memecahkan masalah yang dihadapinya, jika mau untuk terus belajar,
terutama jika manusia mau belajar dari sesuatau yang pernah dihadapinya di masa
lalu.
e.
Dengan belajar maka manusia akan bias memanfaatkan
semua potensi yang ada di sekelilingnya untuk menunjang kebutuhan manusia itu
sendiri.
(http://www.anneahira.com/belajar.htm)
(http://www.anneahira.com/belajar.htm)
3.
Cara
belajar yang efektif
Menurut
Slameto (2003:73-88)
cara belajar yang efektif yakni:
a. Perlunya
bimbingan
b. Kondisi
dan strategi belajar
a. Kondisi Internal
b. Kondisi exsternal
c. Metode
belajar
a.
Pembuatan
jadwal dan pelaksanaanya
b.
Membaca
dan membuat catatan
c.
Mengulangi
bahan pelajaran
d.
Kosentrasi
e.
Mengerja
C.
Remaja
1.
Istilah
masa remaja
Menurut Rumini dan Sundari (2004:53
paragraf 3)
“masa remaja adalah masa peralihan dari masa
anak dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek atau(sic!) fungsi untuk
memasuki masa dewasa.”
Menurut Monks, Knoers dan Haditono
(2004:259 paragraf 2)
“Anak remaja sebetulnya tidak mempunyai
tempat yang jelas. Ia tidak termasuk golongan anak, tetapi ia tidak pula
termasuk golongan orang dewasa atau golongan tua. Remaja ada diantara anak dan
orang dewasa. Remaja masih belum mampu untuk menguasai fungsi-fungsi fisik dan
psikisnya. Ditinjau dari segi tersebut mereka masih termasuk golongan
kanak-kanak, mereka masih harus menemukan tempat dalam masyarakat. Pada umunya
mereka masih belajar disekolah Menengah atau Perguruan Tinggi.”
BAB III
PEMBAHASAN
A.
Rasa
Malas Dalam Belajar Dikalangan Remaja
1.
Pengertian
Rasa Malas
“Pengertian rasa
malas secara luas yakni suatu perasaan di mana seseorang akan enggan melakukan sesuatu karena dalam
pikirannya sudah memiliki penilaian negatif atau tidak adanya keinginan untuk
melakukan hal tersebut.”
Dari pengertian tersebut, bila
seseorang dalam melakukan suatu kegiatan dengan cara menunda-nunda dan akhirnya
suatu kegiatan tersebut hampir tidak dikerjakan maka orang tersebut merupakan
seseorang yang pemalas.
Memiliki penilaian negatif dalam
pikiranya maksudnya ialah, bila seseorang pemalas mendapatkan suatu pekerjaan,
ia pertama-tama hanya memikirkan hal-hal negatif terlebih dahulu, seperti befikiran
untuk apa tugas atau pekerjaan ini ?, apa keuntungan bagi dirinya dan buat apa nantinya hasil dari
pekerjaan ini ?.
Sehingga seorang pemalas tersebut
akan enggan untuk mengerjakanya bila pertanyaan dari dirinya tidak dijawab
dengan tepat. Seorang pemalas selalu menyepelekan apa nyang menjadi kewajiban
atas dirinya, ia mengetahui dampaknya namun selalu mengabaikanya.
2.
Pengertian
belajar.
Menurut
Slameto (2003:2)
“pengertian belajar menurut psikologis adalah
suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi
dengan lingkunganya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.”
“Dan dapat
didefinisikan bahwa, pengertian belajar ialah suatu proses usaha yang
dilakaukan oleh seseorang untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamanya sendiri dalam interaksi dengan lingkunganya.”
Dari pengertian diatas bila kita
gali lagi makna pengertian tersebut ada hal yang terpenting yang patut kita ingat,
Yakni setiap orang atau seseorang perlu atau memerlukan belajar untuk merubah
suatu tingkah lakunya. Dan dari belajarlah seseorang tersebut dapat
berintropeksi diri akan kesalahan-kesalahannya.
Yang terpenting dalam belajar untuk
merubah atau menyesuaikan diri adalah mampu memecahkan problem yang dihadapi.
Baik itu berawal dalam diri sendiri maupun dari luar diri sendiri.
Sebagaimana kita ketahui dari
penjelasan pengertian belajar diatas bahwa setiap manusia tidak akan pernah
luput dari yang namanya belajar, baik itu belajar secara disengaja maupun tidak
disengaja.
Dengan belajar kita mendapatkan
wawasan yang luas sehingga
dapat
merubah kepribadian kita.
3.
Istilah
Remaja
Menurut Rumini dan Sundari (2004:53 paragraf 3)
“masa remaja adalah masa peralihan dari masa
anak dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek atau(sic!) fungsi untuk
memasuki masa dewasa.”
Dari uraian tersebut dapat di
simpulakn bahwa remaja merupakan fase pengembangan dari masa kanak-kanak menuju
dewasa dan dalam hal ini remaja mengalami perkembangan secara menyeluruh dalam
pembentukan karakteristik remaja.
Monks, Knoers dan Haditono
(2004:259 paragraf 2) Menyatakan bahwa:
“Anak remaja sebetulnya tidak
mempunyai tempat yang jelas. Ia tidak termasuk golongan anak, tetapi ia tidak
pula termasuk golongan orang dewasa atau golongan tua. Remaja ada diantara anak
dan orang dewasa. Remaja masih belum mampu untuk menguasai fungsi-fungsi fisik
dan psikisnya. Ditinjau dari segi tersebut mereka masih termasuk golongan
kanak-kanak, mereka masih harus menemukan tempat dalam masyarakat. Pada umunya
mereka masih belajar disekolah Menengah atau Perguruan Tinggi.”
Sesuai
uaraian di atas bahwa masa remaja adalah masa dimana seorang remaja masih belum
bisa menguasai fungsi-fungsi fisik dan psikisnya yang dimana pada masa ini
mereka masih tergantung dengan lingkungan sekitar untuk membentuk keriteria
remaja itu sendiri.
Bila kita memahami hal tersebut,
berarti masa remaja merupakan masa yang dimana seseorang mudah di pengearuhi oleh lingkungan dan masa
depannya akan menjadi baik atau buruk sangatlah tergantung dengan pengaruh dari
lingkungan atau faktor external.
4.
Rasa
Malas Dalam Belajar Dikalangan Remaja
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ .
“Menuntut ilmu wajib bagi setiap Muslim.”
Hadits shahih li ghairihi, diriwayatkan Ibnu Majah (no. 224)
Dari
ayat hadist diatas merupakan dimana telah diberikanya suatu peringatan tentang
akan wajibnya seorang muslim untuk menuntut ilmu. Pastilah kita bisa
membayangkan bila mana seseorang khusunya dikalangan remaja malas dalam menuntut
ilmu. Maka kehidupnya tidak akan teratur.
Remaja
adalah generasi penerus bangsa dan calaon pemimpin bangsa. Bila dikalangan
remaja niat belajar tidak ada, maka akan mengakibatkan generasi muda yang tidak
teratur. Sehingga dampaknya juga dirasakan orang lain dan bahkan bangsa itu
sendiri juga dapat pula merusak generasi-generasi berikutnya.
Seperti Apa
yang dikatakan oleh Aristoteles kepada muridnya yang bertanya, dan iya
menjawab:
"kalau demikian tidak ada jalan lain bagi si pemalas kelak, kecuali
harus sabar menghadapi kesengsaraan dan kebodohan.”
Dari kutipan diatas kita dapat mengambil mankna yang tersirat,
yakni bagi seseorang yang suka bermalas-malasan dalam hidupnya, maka hanya
kehidupan masa depan yang suramlah yang akan menantinya dengan bersabar
menghadapi kesengsaraan dan kebodohan dengan sendirinya. Kehidupan itu tidak
akan pernah berubah bila seorang pemalas tersebut tidak merubah sendiri.
Dan tidak hanya itu, remaja yang pemalas dapat menjadi beban orang
lain. karena biasanya, seorang remaja masih membutuhkan orang lain dan masih
belum sepenuhnya hidup sendiri, sehingga seorang remaja yang malas dan tidak
berilmu akan selalu tergantung terhadap orang lain dan cenderung senang
memanfaatkan orang lain.
Beban yang dirasakan tidak hanya kepada orang lain saja, namun
terhadap Negara juga. Remaja yang pemalas akan hanya membuat kegaduhan, malas
dalam bersekolah, malas menuntut ilmu dan belajar. sehingga dimasa depan ia
akan menjadi pengangguran karena semasa remja tidak mempelajari skill atau
menguasai skill untuk bekal dalam kehidupanya dimasa depan.
Ilmu hanya didapatkan dari belajar dan remaja yang dimasanya
tersebut selalu giat menimba ilmu dengan belajar terus-menerus. Maka kehidupan
masa depanya akan cerah juga terjamin dan terhindar dari kebodohan dan
kesengsaraan.
B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Rasa Malas
Dalam Belajar
Dikalangan
Remaja
Melalui angket kami yang telah
disebarkan sebelumnya kepada 25 Mahasiswa Unswagati Cirebon Khusunya tingkat 1.k
yang menjadi sampelnya, didapat hasil bahwa faktor yang mempengaruhi rasa malas
dalam belajar dikalangan remaja, yakni:
·
Karena kurangnya
nutrisi : 3
·
Karena pengaruh
lingkungan sekitar : 6
·
Karena penuhnya tugas : 8
·
Karena memang tidak ada
niat : 2
·
Karena pengaruh ajakan
teman : 1
·
Karena irama mood : 4
·
Karena tidak mau
berfikir positif : 1
Dari data di atas dapat disimpulkan
bila mana diurutkan dengan rating yang dipilih lebih tinggi akan diperoleh data
berikut:
1.
Karena penuhnya tugas
2.
Karena pengaruh
lingkungan sekitar
3.
Karena irama mood
4.
Karena kurangnya
nutrisi
5.
Karena memang tidak ada
niat
6.
Karena pengaruh ajakan
teman
7.
Karena tidak mau
berfikir positif
Dari data di atas bahwa pengaruh
tugas dalam memacu timbulnya rasa malas sangat tinggi. ternyata semakin
banyaknya dikalangan remaja diberi tugas dapat membuat suatu kejenuhan pada
diri remaja. Maka, semakin banyaknya tugas akan membuat remaja semakin malas.
Apabila ditambah dengan faktor lingkungan
sekitar yang negatif membuat remaja semakin terpengaruh dan menjadi semakin
malas lalu irama mood dalam diri remaja sulit untuk dapat mendukung minat
belajar (memang tidak ada niat).
Kurangnya
nutrisipun sangat berpengaruh dalam menunjukan semangat belajar. Karena
kurangnya nutrisi ternyata dapat menimbulkan kurangnya konsentrasi dalam
berfikir. Hasil ini diperoleh dari angket penelitian wawancara kami.
C.
Akibat-Akibat
dari Rasa Malas Dalam Belajar Dikalangan Remaja
Menurut hasil angket penelitian
kami melalui beberapa wawancara terhadap 10 remaja Mahasiswa Unswagati Cirebon
Khusunya tingkat 1.k dapat kami simpulkan, bahwa akibat-akibat dari rasa malas
dalam belajar dikalangan remaja, yakni:
1. Prestasi
akan menurun.
2. Dijauhi
teman karena dianggap bodoh.
3. Pengetahuan
menjadi terbatas.
4. Kemampuan
yang dimiliki sulit untuk dikembangkan.
5. Mengakibatkan
generasi muda hancur karena kebodohan.
Perkembangan menurut hipotesa kami,
dari hasil penelitian di atas. Akibat rasa malas dalam belajar dikalangan
remaja dampaknya sangat besar disisi negatifnya. Dampak tersebut ternyata dapat
dirasakan secara individu maupun kelompok.
D.
Cara
Menghadapi Rasa Malas Dalam Belajar Dikalangan Remaja
Bila berbicara cara untuk menghadapi
rasa malas dalam belajar dikalangan remaja pastilah akan banyak cara yang
dilakukan. Akan tetapi, berdasarkan angket yang kami telah sebarkan ternyata
cara menghadapi rasa malas dalam belajar sangat tergantung dengan bagai mana
cara belajar yang efektif. Karena dengan melalui cara belajar yang efektif akan
mampu menghadapi rasa malas tersebut dan dapat menimbulkan rasa giat belajar.
Berikut hasil penelitian kami
terhadap 25 remaja Mahasiswa Unswagati Cirebon Khusunya tingkat 1.k tentang
bagaimana cara belajar yang efektif dengan keterangan boleh memilih lebih dari
1 pilihan, yakni:
·
Mengikuti Prosedur yang
dibuat sendiri :
13
·
Perlunya bimbingan dari
yang lebih berpengalaman : 10
·
Belajar dengan mencari
sumber-sumber sendiri : 7
·
Belajar secara berkelompok :
25
Dalam rating diatas menunjukan
bahwa belajar dengan efktif mengikuti prosedur yang dibuat sendiri menjadi
lebih domain. Dan berikut penjelasannya mengenai bagaimana cara belajar yang
efektif, yakni:
1.
Mengikuti
Prosedur yang dibuat sendiri
Menurut
Slameto (2004:77 paragraf 2) “Pada
permulaan belajar sering dirasakan kelambatan, keengganan bekerja. Kalau
perasaan itu kuat, belajar itu sering di undurkan, malahan tak dikerjakan.
Kelambatan itu dapat kita atasi dengan suatu “perintah” kepada diri sendiri
untuk memulai pekerjaan itu tepat pada waktunya.”
Dari pernyataan tersebut dapat
disimpulkan bahwa dukungan atau niat dari diri sendiri sangatlah penting.
Karena motivasi dalam diri amat dibutuhkan untuk membangun semangat dalam
belajar. Bahwasanya pada kalangan remaja, minimnya semangat dalam belajar dapat
menimbulkan rasa malas.
2.
Perlunya
bimbingan dari yang lebih berpengalaman
Perlunya suatu bimbingan dalam
belajar sangatlah penting. Karena pada masa remaja masih memerluka suatu proses
bimbingan untuk membantu menumbuhkan pola pikir yang baik dalam diri remaja dan
memberikan petunjuk pada remaja untuk mempraktekanya. Karena ilmu tanpa
peraktek hanya untuk orang orang pintar dan praktek tanpa ilmu hanya untuk
orang-orang gila.
Bila tanpa suatu bimbngan akan
lebih sulit untuk melakukan suatu proses belajar. Dugaan ini diperkuat menurtu
Slameto (2004:74 paragraf 1)
“Disamping memberikan petunjuk-petunjuk tentang
cara belajar, baik pula siswa diawasi dan di bimbing sewaktu mereka belajar.
Hasilnya lebih baik lagi kalau cara-cara belajar dipraktekan dalam tiap
pelajaran yang diberikan.”
3.
Belajar
dengan mencari sumber-sumber sendiri
Belajar dengan mencari sumber-sumber
sendiri merupakan suatu untuk membangun semangat belajar. Dengan mencari
sumber-sumber sendiri dengan cara lebih banyak membaca.
“karena membaca
adalah alat belajar.”Slameto (2004:84).
Melalui
metode ini dapat pula menimbulkan rasa penasaran terhadap diri remaja, karena
belajar dengan mencari sumber-sumber sendiri dapat memicu rasa ingin tahu lebih
dalam terhadap informasi yang ia peroleh. Sehingga rasa penasaran tersebut
dapat menumbuhkant rasa giat dalam belajar (mencari informasai yang membuat
dalam dirinya penasaran).
4.
Belajar
secara berkelompok
“Diskusi kelompok adalah salah satu bentuk
kegiatan yang dilaksanakan dalam bimbingan. Kegiatan diskusi kelompok merupakan
kegiatan yang dilakukan dengan melibatkan lebih dari satu individu. Kegiatan
diskusi kelompok ini dapat menjadi alternatif dalam membantu memecahkan
permasalahan seorang individu.”
Dari uraian diatas
bahwa dengan belajar kelompok kita dapat bertukar pikiran untuk dapat
menyelesaikan problem-problem yang tidak dapat diselesaikan secara individu
dengan bantuan teman kelompok maka masalah itu dapat diselesaikan. Dan dengan
cara belajar berkelompok kita juga dapat menambah wawasan yang lebih luas atau
sesuatu yang belum kita ketahui secara menyeluruh.
Dan tidak hanya itu,
dengan belajar secara kelompok juga dapat menyelesaikan sesuatu pekerjaan atau permasalahan
secara cepat dan cermat berkat bantuan teman sekelompok. Persoalaan individu
yang sulit diselesaikan akan lebih mudah bila di selelesaikan secara keolmpok.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Rasa malas pada umunya dapat merusak generasi remaja
dan dampaknya sangat berpengaruh terhadap Negara. Bila generasi remaja hancur
dengan suatu kebodohan maka Negara tersebut akan hancur pula. Oleh karena itu
belajar sangatlah perlu diterapkan dalam setiap diri manusia. Dengan belajar
akan menimbulkan generasi remaja yang berpotensi dan berkualiatas dan
bermanfaat bagi Negara, sehingga Negara dapat menjadi Negara yang lebih baik.
Belajar merupakan suatu kewajiban yang harus
dilakukan suatu manusia untuk menjalani kehidupan di dunia. Dengan belajar kita
tidak dapat mudah di bohongi orang lain dan dengan belajar wawasan pengetahuan
kitapun akan tinggi. Pada umumnya banyak faktor-faktor yang dapat menghambat prestasi belajar, namun dapat
dihindari apabila kita selalu giat dengan hal-hal sederhana.
B. Saran
Berdasarkan pada kesimpulan maka dalam hal ini
penulis dapat memberikan saran-saran sebagai berikut:
1. Sesuai
dengan hasil penelitian rasa malas dalam belajar dikalangan remaja hendaknya kita dapat membangun
semangat dalam hati untuk giat belajar untuk meraih prestasi.
2. Mengingat
dari hasil penelitian diatas hendaknya kita membuat kelompok belajar untuk
menghadapi rasa malas.
3. Disamping
itu penulis menghimbau kepada pembaca untuk meningkatkan rasa semangat dalam
belajar agar kehidupan bisa menjadi lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Slameto.
2004. Belajar dan Faktor-Faktor yang
mempengaruhinya. Jakarta: PT RINEKA CIPTA.
Margono,
S. 2005. Metode Penelitian Pendidikan Jakrta:
PT RINEKA CIPTA.
Monks, F.J,
Knoesrs A.M.P, Haditono Rahayu Siti. 2004. Psikologi
Perkembangan. Yogyakarta:
Gajah Mada University Press
Rumni Sri,
Sundari Siti. 2004. Perkembangan Anak dan
Remaja. Jakrta: PT
RINEKA
CIPTA.
Arikunto
Suharsimi. 2005. Manajemen Penelitian.
Jakrta: PT RINEKA CIPTA.
Ahmadi,
Supriyono. 2004. Psikologi Belajar.
Jakrta: PT RINEKA CIPTA.
malas_26.html
KARYA ILMIAH
RASA
MALAS DALAM BELAJAR DIKALANGAN REMAJA
Diajukan
untuk memenuhi tugas “ Mata kuliah Bahasa
Indonsia”
Semester
1 Tahun Akademik 2011/2012
Dosen :
H. Shobihah Rasyad, Dra
Ira Rahayu, S.Pd (Asst.)
Kelasa : 1K
|
PRODI
MATEMATIKA
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
SWADAYA GUNUNG JATI
Jl. Pemuda No. 32 Telp. (0231) 206558 Fax. (0231)
236742 Cirebon 45131
E-mail : unswagati@unswagati-ac.id
www://unswagati-crb.ac.id
KARYA ILMIAH
RASA
MALAS DALAM BELAJAR DIKALANGAN REMAJA
Diajukan
untuk memenuhi tugas “ Mata kuliah Bahasa
Indonsia”
Semester
1 Tahun Akademik 2011/2012
Dosen :
H. Shobihah Rasyad, Dra
Ira Rahayu, S.Pd (Asst.)
Nama kelompok :
Ø Maulana Badir Zaman 111070024
Ø Dede Yuri Suharto 111070042
Ø Fagil Rachman D.P 111070096
Ø Nana Sumarna 111070113
Ø Ardi Luardi 111070179
Kelasa :
1K
|
PRODI
MATEMATIKA
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
SWADAYA GUNUNG JATI
Jl. Pemuda No. 32 Telp. (0231) 206558 Fax. (0231)
236742 Cirebon 45131
E-mail : unswagati@unswagati-ac.id
www://unswagati-crb.ac.id
2012
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat karunia-Nya, sehingga kami
dapat menyelesaikan
tugas karya ilmiah Mata Kuliah Bahasa
Indonesia ini, yang mengenai “Rasa Malas Belajar Dikalangan Remaja”.
Penyusunan
karya ilmiah ini,
telah sesuai dengan pedoman yang terdapat pada sumber – sumber yang pasti dan berbasis kompetensi. Dalam karya
ilmiah ini terdapat
penyesuaian materi pada beberapa penjelasan Rasa Malas
Dalam Belajar Dikalangan Remaja.
Harapan
kami, semoga
karya ilmiah ini dapat membantu bagi para pembaca untuk
mengetahui lebih jauh tentang rasa malas dalm
belajar pada remaja.
Dan kami juga berharap artikel ini dapat membantu para
pembaca dalam penguasaan
psikologi tentang rasa malas.
Kami menyadari, bahwa susunan dan materi yang
terkandung dalam karya ilmiah ini, masih jauh
dari
sempurna. Untuk itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun dan terutama
dari para pembaca, sangat kami harapkan untuk penyempurnaan karya ilmiah ini. Kami tetap terbuka untuk terus memperbaiki dan
menyesuaikan dengan perkembangan mutakhir.
Penulis,
2012
i
|
DAFTAR
ISI
Kata Pengantar..............................................................................................
i
Daftar Isi....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................
1
Latar Belakang...........................................................................
1
Rumusan Masalah......................................................................
1
Tujuan penelitian........................................................................
2
Batasan masalah.........................................................................
2
Metode penelitian......................................................................
2
Hipotesis ...................................................................................
3
BAB II LANDASAN TEORI
A.
Rasa
Malas...............................................................................
4
Pengertian Rasa Malas...............................................................
4
Faktor-faktor yang
mempengaruhi rasa malas...........................
4
Ciri-ciri sifat orang malas...........................................................
4
Dampak yang ditimbulkan dari
rasa malas................................
5
Mencegah rasa malas.................................................................
5
B.
Belajar.......................................................................................
6
Pengertian belajar.......................................................................
6
Manfaat
Belajar.........................................................................
6
Cara
belajar yang efektif............................................................ 8
Istilah Masa Remaja................................................................
8
BAB III PEMBAHASAN
A.
Rasa
Malas Dalam Belajar Dikalangan Remaja................... 9
Pengertian Rasa Malas...............................................................
9
Pengertian belajar.......................................................................
9
ii
|
Rasa Malas Dalam Belajar
Dikalangan Remaja........................
11
B.
Faktor-faktor
yang Mempengaruhi
Rasa Malas Dalam Belajar Dikalangan Remaja.................. 13
C.
Akibat-Akibat
dari Rasa Malas
Dalam Belajar Dikalangan Remaja......................................
14
D.
Cara
Menghadapi Rasa Malas
Dalam Belajar Dikalangan Remaja......................................
14
Mengikuti Prosedur yang
dibuat sendiri...................................
15
Perlunya bimbingan dari
yang lebih berpengalaman.................
15
Belajar dengan mencari
sumber-sumber sendiri........................
16
Belajar secara
berkelompok......................................................
16
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN.............................................
18
iii
|
Gangguan paling besar untuk saya dalam malas belajar adalah rasa kantuk dan lemas.
BalasHapus